Mengapa Al-Quran Diturunkan
Berbahasa Arab
Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala
rasulillah, wa ba'du
Barangkali ada sebagian dari
kita, termasuk kaum muslimin, masih muncul pertanyaan dalam dirinya:
Mengapa Al-Quran, wahyu Alloh
yang diturunkan melalui Rasululloh Muhammad, menggunakan bahasa Arab sebagai
mediatornya?
Mengapa bukan Bahasa Inggris,
yang notabene saat ini merupakan bahasa terbesar di dunia? Atau Bahasa
Indonesia, atau Bahasa Jawa?
Pada prinsipnya pastilah Alloh
yang Maha Sempurna mempunyai alasan yang bagus mengenai masalah ini, yang di
luar kemampuan dan pengetahuan kita. Namun artikel berikut ini mudah-mudahan
dapat sedikit menjawab pertanyaan di atas. Artikel ini penulis kutip dari
artikel “tanya jawab ustadz” di situs eramuslim.com dengan sedikit modifikasi,
dengan tujuan efisiensi tempat, namun insya Alloh tidak mengurangi isinya.
Semoga bermanfaat.
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Mengapa Al-Qur'an berbahasa Arab?
Alasannya pastilah terkait dengan karakteristik Al-Qur'an
itu sendiri, sehingga bahasa lain
dianggap tidak layak digunakan oleh Al-Qur'an. Maka untuk menjawabnya, kita
perlu tahu karakteristik Al-Qur'an itu sendiri.
1. Al-Qur'an untuk Semua Manusia
Berbeda dengan kitab suci agama sebelum Islam yang diperuntukkan khusus kepada kalangan
terbatas, Al-Qur'an diperuntukkan untuk seluruh makhluk melata yang bernama
manusia. Maka bahasa yang digunakan Al-Qur'an haruslah bahasa yang punya posisi
strategis bagi semua bangsa manusia. Dan bahasa itu adalah bahasa arab dengan
sekian banyak alasannya. Di antaranya:
a. Bahasa arab adalah bahasa
tertua di dunia.
Sebagian ahli sejarah bahasa
mengatakan bahwa Nabi Adam as dan
istrinya Hawwa adalah manusia yang pertama kali menggunakan bahasa Arab. Sebab
mereka diciptakan di dalam surga, dimana ada dalil yang menyebutkan bahwa
bahasa penduduk surga adalah bahasa arab. Ketika Adam as menjejakkan kaki
pertama kali di permukaan planet bumi, maka bahasa yang dilafadzkannya tentu
bahasa arab.
Kalau kemudian anak-anak Adam
berkembang biak dan melahirkan jutaan bahasa yang beragam di muka bumi, semua
berasal dari bahasa arab. Jadi bahasa arab memang induk dari semua bahasa yang
dikenal umat manusia. Wajar pula bila Al-Qur'an yang diperuntukkan untuk seluruh
umat manusia menggunakan bahasa yang menjadi induk semua bahasa umat manusia.
b. Bahasa Arab Paling Banyak
Memiliki Kosa Kata
Sebagai induk dari semua bahasa
di dunia dan tetap digunakan umat manusia hingga hari ini, wajar pula bila
bahasa Arab memiliki kosa kata dan perbendaharaan yang sangat luas dan banyak.
Bahkan para ahli bahasa Arab menuturkan bahwa bahasa Arab memiliki sinonim yang paling menakjubkan. Kata unta
yang dalam bahasa Indonesia hanya ada satu padanannya, ternyata punya 800
padanan kata dalam bahasa arab, yang semuanya mengacu kepada satu hewan unta.
Sedangkan kata 'anjing' memiliki 100-an padanan kata.
Fenomena seperti ini tidak pernah
ada di dalam bahasa lain di dunia ini. Dan hanya ada di dalam bahasa arab,
karena faktor usia bahasa arab yang sangat tua, tetapi tetap masih digunakan
sebagai bahasa komunikasi sehari-hari hingga hari ini. Dengan alasan ini maka
wajar pula bila Alloh SWT memilih bahasa arab sebagai bahasa yang dipakai di
dalam Al-Qur'an.
2. Al-Qur'an Berlaku Sepanjang Masa
Berbeda dengan kitab suci agama lain yang hanya berlaku
untuk masa yang terbatas, Al-Qur'an sebagai kitab suci diberlakukan untuk
masa waktu yang tak terhingga, bahkan sampai datangnya kiamat. Maka bahasa yang
digunakan Al-Qur'an haruslah bahasa yang tetap digunakan oleh umat manusia
sepanjang zaman.
Kenyataannya, sejarah manusia
belum pernah mengenal sebuah bahasa pun
yang tetap eksis sepanjang sejarah. Setiap bahasa punya usia, selebihnya
hanya tinggal peninggalan sejarah. Bahkan bahasa Inggris sekalipun masih
mengalami kesenjangan sejarah. Maksudnya, bahasa Inggris yang digunakan pada
hari ini jauh berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh orang Inggris di abad
pertengahan. Kalau Ratu Elizabeth II masuk ke lorong waktu dan bertemu dengan
'mbah buyut'-nya, King Arthur, yang hidup di abad pertengahan, mereka tidak
bisa berkomunikasi, meski sama-sama penguasa Inggris di zamannya. Mengapa?
Karena meski namanya masih bahasa
Inggris, tapi kenyataannya bahasa keduanya jauh berbeda. Karena setiap bahasa
mengalami perkembangan, baik istilah maupun grammar-nya. Setelah beratus tahun
kemudian, bahasa itu sudah jauh mengalami deviasi yang serius.
Yang demikian itu tidak pernah
terjadi pada bahasa Arab. Bahasa yang diucapkan oleh nabi Muhammad SAW sebagai
orang arab yang hidup di abad ke-7 masih utuh dan sama dengan bahasa yang
dipakai oleh Raja Abdullah, penguasa Saudi Arabia di abad 21 ini. Kalau
seandainya keduanya bertemu dengan mesin waktu, mereka bisa 'ngobrol ngalor ngidul' hingga subuh dengan menggunakan
bahasa arab.
Dengan kenyataan seperti ini,
wajarlah bila Alloh SWT memilih bahasa arab sebagai bahasa Al-Qur'an Al-Kariem
yang abadi. Kalau tidak, boleh jadi Al-Qur'an sudah musnah seiring dengan
musnahnya bahasanya.
3. Al-Qur'an Mengandung Informasi yang Padat
Diantara keistimewaan bahasa arab
adalah kemampuannya menampung informasi yang padat di dalam huruf-huruf yang
singkat. Sebuah ungkapan yang hanya terdiri dari dua atau tiga kata dalam
bahasa arab, mampu memberikan penjelasan yang sangat luas dan mendalam. Sebuah
kemampuan yang tidak pernah ada di dalam bahasa lain.
Makanya, belum pernah ada terjemahan Al-Qur'an yang bisa dibuat dengan lebih
singkat dari bahasa arab aslinya. Semua bahasa umat manusia akan
bertele-tele dan berpanjang-panjang ketika menguraikan isi kandungan tiap ayat.
Sebagai contoh, lafadz 'ain dalam
bahasa arab artinya 'mata', ternyata punya makna lain yang sangat banyak. Kalau
kita buka kamus dan kita telusuri kata ini, selain bermakna mata juga punya
sekian banyak makna lainnya. Di dalam kamus kita mendapati makna lainnya,
seperti manusia, jiwa, hati, mata uang logam, pemimpin, kepala, orang
terkemuka, macan, matahari, penduduk suatu negeri, penghuni rumah, sesuatu yang
bagus atau indah, keluhuran, kemuliaan, ilmu, spion, kelompok, hadir, tersedia,
inti masalah, komandan pasukan, harta, riba, sudut, arah, segi, telaga,
pandangan, dan lainnya.
Bahasa lain tidak punya makna
yang sedemikian padat yang hanya terhimpun dalam satu kata dan hurufnya hanya
ada tiga. Dan wajar pula bila Alloh SWT berkenan menjadi bahasa arab sebagai
bahasa untuk firman-Nya yang abadi.
4. Al-Qur'an Harus Mudah Dibaca dan Dihafal
Sesuai dengan fungsi Al-Qur'an
yang salah satunya sebagai pedoman hidup pada semua bidang kehidupan, Al-Qur'an
harus berisi beragam materi dan informasi sesuai dengan beragam disiplin ilmu.
Dan kita tahu bahasa dan istilah yang digunakan di setiap disiplin ilmu pasti
berbeda-beda. Dan sangat boleh jadi seorang yang ahli di dalam sebuah disiplin
ilmu akan menjadi sangat awam bila mendengar istilah-istilah yang ada di dalam
disiplin ilmu lainnya.
Dan kalau beragam petunjuk yang
mencakup beragama disiplin ilmu itu harus disatukan dalam sebuah kitab yang
simpel, harus ada sebuah bahasa yang mudah, sederhana tapi tetap mengandung
banyak informasi penting di dalamnya. Bahasa itu adalah bahasa Arab. Karena bahasa itu mampu mengungkapkan beragam
informasi dari beragam disiplin ilmu, namun tetap cair dan mudah dimengerti.
Dan saking mudahnya, bahkan bisa
dihafalkan di luar kepala.
Salah satu karakteristik bahasa Arab adalah mudah untuk dihafalkan,
bahkan penduduk gurun pasir yang tidak bisa baca tulis pun mampu menghafal
jutaan bait syair. Dan karena mereka terbiasa menghafal apa saja di luar
kepala, sampai-sampai mereka tidak terlalu butuh lagi dengan alat tulis atau
dokumentasi. Kisah cerita yang tebalnya berjilid-jilid buku, bisa digubah oleh
orang arab menjadi jutaan bait puisi dalam bahasa arab dan dihafal luar kepala
dengan mudah. Barangkali fenomena ini menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan tulis menulis kurang berkembang di kalangan bangsa arab saat itu.
Buat apa menulis, kalau semua informasi bisa direkam di dalam otaknya?
Maka sangat wajar kalau Alloh SWT
menjadikan bahasa arab sebagai bahasa Al-Qur'an.
5. Al-Qur'an Harus Indah dan Tidak Membosankan
Salah satu keunikan bahasa arab
adalah keindahan sastranya tanpa kehilangan kekuatan materi kandungannya.
Sedangkan bahasa lain hanya mampu salah satunya. Kalau bahasanya indah,
kandungan isinya menjadi tidak terarah. Sebaliknya, kalau isinya informatif
maka penyajiannya menjadi tidak asyik diucapkan.
Ada sebuah pintu perlintasan kereta api yang
modern di Jakarta. Setiap kali ada kereta mau lewat, secara otomatis terdengar
rekaman suara yang membacakan peraturan yang terkait dengan aturan perlintasan
kereta. Awalnya, masyarakat senang mendengarkannya, tapi ketika setiap kali
kereta mau lewat, suara itu terdengar lagi, maka orang-orang menjadi jenuh dan
bosan. Bahkan mereka malah merasa terganggu dengan rekaman suara itu. Ada-ada
saja komentar orang kalau mendengar rekaman itu berbunyi secara otomatis.
Tapi lihatlah surat Al-Fatihah, dibaca orang ribuan kali baik
di dalam shalat atau di luar shalat, belum pernah ada orang yang merasa bosan
atau terusik ketika diperdengarkan. Bahkan bacaan Al-Qur'an itu begitu
sejuk di hati, indah dan menghanyutkan. Itu baru pendengar yang buta bahasa
arab. Sedangkan pendengar yang mengerti
bahasa arab, pasti ketagihan kalau mendengarnya.
Tidak ada satu pun bahasa di
dunia ini yang bisa tetap terdengar indah ketika dibacakan, namun tetap
mengandung informasi kandungan yang kaya, kecuali bahasa arab. Maka wajarlah
bila Alloh SWT berfirman dengan bahasa arab.
Apa yang kami sampaikan ini baru sebagai kecil dari sekian banyak hikmah diturunkannya Al-Qur'an dengan bahasa arab. Kita tidak tahu apa jadinya bila Al-Qur'an ini tidak berbahasa arab. Mungkin bisa jadi Al-Qur'an hanya ada di musium saja.
Apa yang kami sampaikan ini baru sebagai kecil dari sekian banyak hikmah diturunkannya Al-Qur'an dengan bahasa arab. Kita tidak tahu apa jadinya bila Al-Qur'an ini tidak berbahasa arab. Mungkin bisa jadi Al-Qur'an hanya ada di musium saja.
Dan jikalau Kami jadikan al-Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain
Arab, tentulah mereka mengatakan, "Mengapa tidak dijelaskan
ayat-ayatnya?.... (QS.
Fushshilat: 44)
Wallohu a'lam bish-showab, Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wa
barakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar